Senin, 11 Maret 2019

Sejarah dan Penelitian dalam Psikologi Industri dan Organisasi


Hallo, teman-teman! Jika kemarin aku membahas tentang industri dan organisasi sekaligus menyinggung pengertian Psikologi Industri dan Organisasi (PIO) maka saat ini aku akan menjelaskan sejarah serta penelitiannya. Namun, sebelum itu mari kutulis ulang apa itu Psikologi Industri dan Organisasi supaya kalian ingat! :)



Dalam buku Industrial Organizational Psychology karya Paul. E. Levy, Psikologi Industri dan Organisasi berarti:
Industrial/Organizational Psychology is the application of psychological princple and theories to the workplace.
Sementara bagi Ronald. E. Riggio di dalam buku yang dia tulis, Introduction To Industrial/Organizational Psychology:
Industrial/Organizational Psychology is that specially area within the broad field of psychology that studies human behavior in work settings.
Meskipun kedua teori tersebut tampak tidak sama tetapi jika kita cermati sekali lagi maka terdapat garis besar yang menghubungkannya: kedua teori ini bersinggungan pada tempat/lingkungan kerja. Dengan kata lain Psikologi Industri dan Organisasi merupakan kesatuan dari penerapan prinsip teori psikologi yang mempelajari perilaku manusia dalam lingkungan tempat dimana manusia tersebut bekerja.

Membicarakan tentang definisi sepertinya kurang lengkap kalau aku tidak menjelaskan juga tentang sejarahnya. Secara umum, sejarah lahirnya Psikologi Industri dan Organisasi sama dengan sejarah dunia dimana memiliki tanggal tertentu dan peristiwa yang mengawali terbentuknya ilmu baru untuk peradaban manusia.

❧ Perang Dunia I

Saat pecahnya perang dunia I, Robert Yerkes--yang waktu itu menjabat sebagai Presiden dari American Psychological Association dan salah satu dari kelompok Psikolog yang bekerja bersama tentara U.S membuat intelligence tests untuk penempatan rekrutmen tentara. Ada dua test yang diperkenalkannya yaitu: The Army Alpha and Beta test. Dimana Army Alpha digunakan untuk mereka yang bisa membaca; sedangkan Beta test digunakan untuk mereka yang tidak mengenal huruf atau nonliterate recruits. Sejak saat itulah memberi test pada calon karyawan dan menyeleksinya menjadi hal yang penting untuk di area Psikologi Indsutri dan Organisasi.

❧ Perang Dunia II

Ketika ekonomi U.S merosot selama tahun 1930, ada sedikit kesempatan bagi Psikolog industri untuk bekerja dengan industri dan bisnis. Meskipun psikologi industri terus tumbuh pada kecepatan yang lebih lambat, akan tetapi perkembangan penting keluar dari periode ini dari sekelompok Psikolog asal Harvard yang melakukan serangkaian percobaan di pabrik manufaktur perusahaan listrik letaknya di Hawthorne, Illnois. Peneliti Elton Mayo bersama rekan-rekannya ingin mempelajari the effects of the physical work environment on worker productivity.
In the mosy-switching devices, he systematically varied the level of illumination in the room. he expected to be able to determine the optimal level of lighting for performing the task. 
Mayo menggunakan mosy-switching devices untuk mengetahui keoptimalan para pekerja dengan cara memvariasikan tingkat pencahayaan di dalam ruangan. Setelah diteliti, dia mendapatkan hasil yang mengejutkan dan secara dramatis mengubah pandangan Psikolog tentang pekerja saat itu. Tidak peduli dengan berapa tingkatan pada pencahayaan yang ditetapkan, saat diberikan pencahayaan yang terang produktivitas para pekerja pun meningkat. Begitupula ketika Mayo menurunkan pencahayaan, produktivitas para pekerja tetap meningkat.

Dalam penelitian lain, Mayo (1933) secara sistematis mengatakan: ❝Varied the length and timing of work breaks. long breaks, shorter breaks and more or fewer breaks, all resulted in a steadt incrhoease in worer output.❞  

Mayo menyimpulkan that the workers were being affected not by the change in the physical environment but by the simple fact that they knew they were being observed. Tidak ada perubahan berarti dari para pekerja tersebut, dengan ini membuktikan jika perubahan lingkungan fisik yang terjadi tidak memengaruhi mereka walaupun mereka sadar bila sedang diamati.

Di akhir penelitian, Mayo menambahkan: ❝These workers believed that the studies were being conducted in an effort to improve work producers, and their positive expectations, coupled with their knowledge of the observations, seemed to mayo to determine their consistent increases in productivity, a phenomenon that has ben labeled the hawthorne effect.❞

Menurut Mayo, para pekerja percaya bahwa studi yang sedang dilakukan ini bertujuan untuk meningkatkan produsen pekerjaan dan harapan positif mereka, ditambah dengan pengetahuan mereka tentang observasi/pengamatan, lalu fenomena ini diberi nama efek hawthorne.

Usai pembahasan sejarah aku akan melanjutkannya ke tahap penelitian Psikologi Industri dan Organisasi, untuk tahap penelitian aku menggunakan dua buku untuk membandingkannya karena ternyata penyataan antara Paul. E. Levy dan Ronald. E. Riggio ada ketidaksamaan.

Yang pertama, menurut Paul. E. Levy:
1. The first step is to formulate testable hypotheses.2. The second step involves the actual designing of the study.3. After the study is designed, it’s time to actually go about collecting the data.4. The last step in the research process is writing up the results.
Dan, yang kedua menurut Ronald. E. Riggio:
1. The first step is conducting research involves the formulation of the problem or issues.2. The second step is the generation of hypotheses.3. The third step is choosing a particular design guide actual collection of data.4. The fourth step is collecting data, the data collection stages include sampling, the methods by which participants are selected for study. The final step in the process are the analyses of research data and the interpretation of research results.
Menurut Levy, langkah pertama dari sebuah penelitian PIO adalah merumuskan hipotesis yang dapat diuji, berbeda dengan Riggio yang mengemukakan bahwa langkap pertama dari penelitian PIO adalah melakukan penelitian yang melibatkan perumusan masalah baru ke tahap hipotesis. Meskipun keduanya mempunyai pandangan masing-masing terhadap tahap penelitian, pada dasarnya tetaplah sama. Penelitian digunakan untuk mengetahui permasalahan yang berada di sekitar lingkungan kerja atau suatu hal yang ada kaitannya dengan pekerja di dalam industri atau pun organisasi.

Sumber:

1. Levy, Paul. E. 2010. Industrial Organizational Psychology. New York: Worth Publishers.
2. Riggio, Ronald. E. 2013. Introduction To Industrial/Organizational Psychology. United States of America: Pearson Education, Inc.

0 komentar:

Posting Komentar